Jakarta – kesehatanmental.info – Banyak orang belakangan ini mudah mengalami stress dan masalah kesehatan mental. Tentu saja hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang jika ditelisik lebih jauh, ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal yang kadang justru berasal dari lingkungan kita.
Brain rot adalah istilah informal yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi mental atau perasaan ketika seseorang merasa pikirannya menjadi “mati rasa,” terlalu jenuh, atau tidak produktif karena terpapar secara berlebihan pada hal-hal tertentu. Istilah ini tidak merujuk pada kondisi medis atau gangguan mental tertentu, melainkan lebih kepada ekspresi populer untuk menggambarkan pengalaman subjektif. Namun, banyak kalangan dan ahli psikologi menyatakan bahwa faktor penting pencetus terjadinya brain rot konon salah satunya adalah karena banyaknya distraksi dari media, social media, gadget dan screen time yang kadang sulit dikontrol. Sayangnya, banyak kaum muda terutama Generasi Z dan Generasi Alpha justru tidak menyadari bahwa mereka tengah mengalami brain rot, karena terlalu banyak menonton media social, menghabiskan waktu berjam-jam scroll media sampai lupa dengan kehidupan nyata mereka.
Brain rot merupakan fenomena penting yang harus disadari oleh para orangtua yang kini telah menjangkiti generasi sekarang. Apalagi ketika para orangtua sibuk bekerja yang merasa seolah dengan memberikan uang dan materi, dirasa cukup namun mengabaikan kebutuhan psikososial dan emosional sang buah hati.
Bayangkan saja, anak muda dan remaja dimana kognitifnya masih terus berkembang, tanpa mereka sadari telah rusak dan mengalami mati rasa atau tumpul karena terlalu banyak mengonsumsi informasi tak berguna. Tak hanya itu, informasi dari media sosial, seperti tiktok, Instagram, youtoube, snap chat, dan lainnya justru menjadi pelarian bagi mereka untuk mengusir rasa sepi yang melingkupinya.
Menariknya, brain rot pun tidak hanya menimpa kaum muda dan anak-anak, namun kini juga sudah mulai mendera kaum dewasa. Tak jarang mereka menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menyaksikan konten receh tanpa makna yang justru menjadi candu bagi mereka. Alih-alih makin sehat, yang terjadi justru produktivitas mereka makin menurun. Bahkan tak jarang mereka selalu menunda-nunda pekerjaan atau prokrastinasi.
Makin Memperburuk Kualitas Berpikir Otak
Dilansir dari Newport Institute, brain rot disebabkan oleh beberapa faktor misalnya menonton hiburan televisi tiada henti, bermain game terlalu lama, menghabiskan waktu terlalu lama di media sosial, mengonsumsi berita di internet tanpa henti terlalu banyak, overload informasi tanpa filter yang tepat sampai dengan terobsesi dengan acara tv, game, serial film tertentu, music atau berbagai hiburan yang sesungguhnya kurang mendidik.
Menariknya, orang-orang yang mengalami brain rot ini akan merasakan banyak hal yang tanpa mereka sadari justru merugikan kemampuan kognitif mereka. Beberapa hal yang pantas untuk diwaspadai misalnya adalah empati yang rendah atau mati rasa, kontrol emosi yang kurang baik, mudah lelah dan frustasi, mudah bosan dan terjebak dengan pola pikir salah, dan yang paling parah adalah kehilangan fokusnya. Di sisi lain, hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan psikologis. Tak hanya mental yang terganggu, orang-orang yang mengalami brain rot juga akan merasakan betapa dia tengah berjibaku dengan kehidupan penuh distraksi di otak dan syaraf mereka, yang tentu saja kurang mereka sadari.
Lalu bagaimana cara mencegah brain rot agar tidak makin parah? Dilansir dari American Psychology Association, untuk mencegah terjadinya brain rot makin parah beberapa tindakan ini bisa dilakukan yaitu:
- Beristirahat dari aktivitas tertentu yaitu dengan mengambil jeda dari apa pun yang menyebabkan perasaan tersebut, seperti mengurangi waktu layar atau berhenti sementara dari media sosial.
- Cobalah untuk mencari situmulus baru misalnya dengan melakukan aktivitas baru atau berbeda, seperti membaca buku, berjalan-jalan, atau belajar keterampilan baru, dapat membantu menyegarkan pikiran.
- Jangan lupa untuk fokus pada kesehatan fisk dan mental yaitu dengan cukup tidur, berolahraga teratur, konsumsi makanan bergizi, lalu batasi paparan screen time dan media sosial.
- Agar lebih maksimal cobalah latihan untuk mindfulness karena langkah ini dapat membantu mengurangi kebingungan mental dan meningkatkan fokus serta ketenangan.