Jakarta – kesehatanmental.info – Pernahkan kamu merasakan betapa sulitnya untuk bercerita kepada orang terdekatmu mengenai keluh kesahmu? Bahkan sekadar untuk bercerita pun kamu enggan dan khawatir mereka hanya akan meremehkanmu. Alih-alih kamu merasa lega yang terjadi justru, mood dan persaanmu makin tidak nyaman. Oleh sebab itu ada baiknya kamu berhati-hati saat hendak bercerita kepada orang lain di sekitarmu, termasuk apa pun masalah dalam hidupmu.
Nah mungkin kamu bisa mencoba salah satu metode yang disarankan oleh para psikolog dan psikiater dengan melakukan jurnaling. Cara ini disarankan oleh para ahli kesehatan mental, sebagai bagian dari katarsis atau melepaskan emosi negatif dalam diri kita. Selain itu, jurnaling juga dapat meringankan stress dan rasa cemas yang kadang-kadang membuatmu tidak nyaman. Jurnaling adalah praktik menulis secara teratur mengenai pikiran, perasaan, atau pengalaman dalam sebuah jurnal. Jurnaling bisa berbentuk catatan harian, daftar hal-hal yang disyukuri, refleksi pribadi, atau bahkan ekspresi kreatif seperti puisi. Tidak ada aturan baku dalam jurnaling, sehingga setiap orang dapat menyesuaikan metode ini sesuai dengan kebutuhannya.
Nah berikut ini adalah sejumlah manfaat melakukan jurnaling bagi kesehatan mentalmu:
Memberikan Ruang untuk Mengekspresikan Emosi
Saat kamu merasa cemas atau tertekan, sering kali sulit untuk mengekspresikan perasaan tersebut kepada orang lain. Jurnaling memberi ruang pribadi untuk mencurahkan semua pikiran dan emosi tanpa takut dihakimi. Dengan menulis, kamu bisa meredakan tekanan batin dan mendapatkan pemahaman lebih jelas tentang apa yang sedang kamu rasakan. Tak hanya itu, melalui jurnaling kamu juga akan lebih mudah mengungkapkan sesaknya pikiran dan perasaanmu melalui rangkaian kata-kata yang mencerimkan apa pun yang sedang kamu rasakan.
Membantu Menyusun Pikiran yang Kacau
Kecemasan sering kali disebabkan oleh pikiran yang berantakan. Menulis dalam jurnal memungkinkan kamu untuk merinci masalah dan menyusunnya menjadi lebih terstruktur. Dengan begitu, kamu bisa melihat situasi secara lebih rasional dan menemukan solusi yang tepat. Cara ini juga memungkinkanmu untuk menuangkan emosi dan rasa apa saja yang bisa membuatmu gundah dan resah. Bisa jadi kamu sedang marah, kesal, galau atau bahkan sedang tidak baik-baik saja. Jadi upayakan untuk menuangkan apa yang sedang kamu pikirkan ke dalam kata-kata dan kalimat, sehingga kekusutan pikiranmu dapat berkurang dengan melakukan jurnaling.
Mengurangi Beban Mental
Menulis tentang masalah atau kekhawatiran dapat membuatmu merasa lebih ringan. Proses ini mirip dengan “membuang” beban mental ke atas kertas, sehingga otak memiliki lebih banyak ruang untuk berpikir positif dan kreatif. Tak hanya itu, percaya atau tidak dengan kamu menuangkan apa yang sedang kamu pikirkan kamu bisa menjadi lebih relaks dan sudah tentu beban mentalmu semakin berkurang dan jiwamu menjadi lebih tenang. Bahkan pada sebagian orang, jurnaling juga dapat membantu dalam meningkatkan kesehatan fisik dan kualitas tidur.
Memahami Pola Stres dan Kecemasan
Dengan rutin jurnaling, kamu bisa melacak pola stres atau kecemasanmu. Misalnya, kamu mungkin menyadari bahwa kecemasan sering muncul pada waktu tertentu atau setelah menghadapi situasi tertentu. Informasi ini bisa membantumu mengantisipasi dan mengelola pemicunya. Setidaknya, langkah ini akan membantumu untuk mengantisipasi rasa cemas dan stress yang sudah menghantuimu sekian lama dan berdampak buruk bagi hidupmu.
Meningkatkan Kesadaran Diri (Self-Awareness)
Jurnaling membantu meningkatkan kesadaran diri karena kamu lebih memahami apa yang sebenarnya kamu rasakan dan pikirkan. Ini adalah langkah penting untuk menghadapi stres dan kecemasan dengan cara yang lebih bijak. Selain itu, jurnaling juga membuatmu menjadi lebih aware atau sadar dengan dirimu sendiri, termasuk masalah apa yang sedang kamu hadapi, gangguan emosi apa yang sedang kamu rasakan, hingga persoalan hidup apa yang membuatmu kian terpuruk. (*)