Jakarta – kesehatanmental.info – Para orangtua terkadang ingin cara yang mudah dan cepat, ketika menenangkan sang buah hati yang sedang rewel atau merengek manja. Sayangnya, cara yang ditempuh tersebuh adalah menenangkan anak dengan menggunakan gawai atau gadget sehingga, menjadikan anak lebih mudah terdistraksi dan kemudian cepat diam.
Namun tahukah Anda bahwa mendiamkan anak yang sedang rewel, dengan bantuan gadget justru hanya akan menjadikannya makin mengalami gangguan tumbuh kembang. Apalagi jika anak anda masih berusia balita atau di bawah lima tahun.
Seperti dilansir dari American Academy of Pediatric, peningkatan penggunaan gadget pada anak sebesar 30 menit per hari, beresiko meningkatkan gangguan speech delay atau keterlambatan bicara pada anak sebesar 49%. Dalam sebuah jurnal imliah yang diterbitkan dengan menggunakan responden sebanyak 1.000 orangtua menyebutkan bahwa anak-anak yang terlalu sering terpapar gawai atau jumlah screen time yang terlalu banyak justru berakibat pada tumbuh kembangnya.
Anak-anak yang dibersarkan oleh orangtua yang selalu menggunakan gawai untuk menenangkan saat emosi anak tidak stabil atau rewel, dalam beberapa kasus telah menjadikan anak mengidap gangguan pemusatan atau fokus. Tak hanya itu, sejumlah anak yang mendapatkan perlakuan dari orangtua, yang senantiasa mengesampingkan stimulus dan afeksi secara langsung, dan hanya mengandalkan gawai justru telah berakibat buruk pada kemampuan motorik halus dan kasarnya.
Motorik kasar berkaitan dengan kemampuan anak dalam melakukan sejumlah aktivitas yang membutuhkan otot lebih besar seperti berlari, berjalan-jalan dan melompat. Pada anak-anak yang terlalu sering menggunakan gawai untuk permainan, kemampuan motorik kasar mereka cenderung rendah dan terlambat jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Sedangkan motorik halus, berkaitan dengan kemampuan anak dalam menggunakan motoriknya untuk melakkan tugas-tugas yang lebih menitikberatkan pada fungsi kognitif dan emosinya. Misalnya, melubangi kertas, menempel mainan, menggambar, mewarnai dan megancingkan baju. Menariknya, anak-anak yang terlalu sering bermain gawai pada usia balita, akan mengalami kesulitan pada saat melakukan sejumlah aktivitas yang menggunakan motorik halus. Hal ini disebabkan oleh faktor kebiasaanya yang terlalu sering melakukan screen time lewati gawai, sehingga mengalami gangguan pemusatan atau fokus, serta mudah terdistraksi.
Batasi Penggunaan Gawai
Menggunakan gawai sebagai sarana untuk mendukung tumbuh kembang anak, boleh saja. Namun, jika penggunaanya berlebihan hanya akan berdampak buruk bagi kemampuan kognitif dan stabilitas emosinya. Oleh sebab itu, para orangtua hendaknya berupaya semaksimal mungkin untuk membatasi penggunaan gawai yang tepat agar dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Lalu berapa lama waktu yang disarankan untuk anak balita menggunakan gawai dan terpapar screen setiap harinya? Menurut Academy of American Pediatric, anak-anak yang sedang berada di usia balita, maksimal hanya diperbolehkan bermain gawai sebanyak 60 menit atau satu jam tiap harinya. Tindakan ini sangatlah disarankan bagi para orangtua agar tidak terjebak dalam penggunaan gawai secara berlebihan, yang ujungnya hanya akan berdampak buruk pada kemampuan motorik anak. Gangguan speech delay atau terlambat bicara, gangguan fokus atau sulit memfokuskan diri pada segala sesuatu hanyalah sebagian kecil contoh masalah yang akan dialami ketika anak-anak terlalu banyak terpapar oleh gawai dan mendapatkan sreen time terlalu banyak.