Jakarta – Kesehatanmental.info – Autism merupakan masalah yang belakangan makin meresahkan bagi para pasangan yang tengah memiliki buah hati. Apalagi gangguan autism konon dinyatakan beberapa pihak, tidak bisa disembuhkan secara total, namun bisa dikurangi tingkat keparahannya. Meksipun demikian, para penderita gangguan autism pada dasarnya masih dapat melakukan aktivitas dengan cukup baik. Bahkan banyak pula yang berprestasi dan sukses dalam kehidupannya.
Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan berperilaku secara normal. Meskipun penyebab pasti autisme belum sepenuhnya dipahami, penelitian telah memberikan wawasan yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mungkin berkontribusi pada perkembangan gangguan ini. Nah berikut ini adalah lima penyebab gangguan autism:
1. Faktor Genetik
Faktor genetik diyakini menjadi salah satu penyebab utama autisme. Studi tentang saudara kembar identik menunjukkan bahwa jika satu saudara kembar identik memiliki autisme, kemungkinan lainnya juga akan memiliki kondisi ini. Selain itu, penelitian genomik telah mengidentifikasi sejumlah variasi genetik yang terkait dengan risiko autisme, meskipun belum ada gen tunggal yang bertanggung jawab sepenuhnya.
2. Gangguan Perkembangan Otak
Penelitian neurologis menunjukkan bahwa gangguan dalam perkembangan otak mungkin juga memainkan peran dalam autisme. Gangguan tersebut bisa terjadi sebelum kelahiran, selama kehamilan, atau selama periode perkembangan awal setelah kelahiran. Kerusakan pada bagian-bagian otak yang terlibat dalam fungsi sosial, komunikasi, dan perilaku dapat memengaruhi perkembangan normal anak.
3. Faktor Lingkungan
Selain faktor genetik, lingkungan juga dapat memainkan peran dalam perkembangan autisme. Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan prenatal terhadap zat-zat seperti obat-obatan tertentu, polutan lingkungan, atau infeksi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko autisme pada anak. Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami hubungan sebab akibat antara faktor lingkungan dan autisme dengan lebih baik.
4. Gangguan Imun dan Inflamasi
Beberapa penelitian juga menyoroti peran gangguan sistem kekebalan tubuh dan peradangan dalam perkembangan autisme. Bukti menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh yang terganggu atau respons peradangan yang berlebihan dapat memengaruhi perkembangan otak pada tahap awal kehidupan anak. Namun, hubungan antara gangguan imun dan autisme masih perlu diteliti lebih lanjut untuk memahaminya secara lebih mendalam.
5. Faktor Perilaku dan Lingkungan Sosial
Meskipun bukan penyebab langsung, faktor perilaku dan lingkungan sosial juga dapat memengaruhi perkembangan anak dengan autisme. Kekurangan interaksi sosial yang diakibatkan oleh autisme dapat membatasi pengalaman belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, yang pada gilirannya dapat memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak.
Meskipun penyebab pasti autisme belum sepenuhnya dipahami, penelitian terus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada kondisi ini. Dengan memahami penyebab yang mungkin dan beragam autisme, kita dapat lebih baik dalam mendukung anak-anak dan keluarga yang hidup dengan kondisi ini. Adapun solusi, konsultasikan dengan dokter atau ahli medis untuk perawatan yang tepat dan dukungan yang dibutuhkan. (hasis/alex)